Dalam dunia pendidikan dan akademik di Indonesia, terdapat berbagai macam gelar yang menunjukkan tingkat pencapaian seseorang dalam pendidikan tinggi. Salah satu gelar yang masih sering kita jumpai, terutama pada generasi yang lebih senior, adalah gelar “Drs”. Meskipun saat ini sudah jarang digunakan oleh lulusan baru, gelar ini masih banyak tercantum pada dokumen resmi, papan nama, hingga kartu nama.

Namun, banyak orang masih bertanya-tanya, “Drs gelar apa sebenarnya?” atau “Drs itu gelar apa dan siapa yang bisa menyandangnya?” Tidak sedikit pula yang keliru mengartikan gelar ini sebagai “doktor” karena awalan “Dr” yang menyerupai gelar akademik tertinggi. Padahal, keduanya memiliki makna yang berbeda dan digunakan dalam konteks pendidikan yang berbeda pula.

Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang arti gelar Drs, sejarah penggunaannya di Indonesia, siapa yang berhak menyandang gelar ini, serta bagaimana posisi gelar Drs dalam sistem pendidikan tinggi saat ini. Mari kita simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Penulisan 2 Gelar yang Benar: S1 & S2 Resmi

Drs Itu Gelar Apa?

Gelar Drs adalah singkatan dari Doktorandus, yang merupakan gelar akademik yang diberikan kepada lulusan sarjana strata satu (S1) dalam bidang ilmu sosial atau humaniora pada sistem pendidikan tinggi di masa lalu, terutama sebelum reformasi sistem gelar pada awal tahun 1990-an di Indonesia.

Gelar ini berasal dari sistem pendidikan Belanda, yang memang sempat diterapkan di Indonesia ketika masih menjadi koloni. “Doktorandus” dalam bahasa Belanda merupakan gelar pra-syarat sebelum seseorang melanjutkan studi doktoral. Namun di Indonesia, gelar ini setara dengan gelar S1, bukan gelar doktor.

Jadi, jika Anda bertanya, “Drs itu gelar apa?”, jawabannya: Drs adalah gelar sarjana lama yang diberikan kepada laki-laki lulusan fakultas seperti Ilmu Sosial, Psikologi, Ekonomi, dan bidang-bidang non-teknik lainnya. Untuk perempuan, gelar yang setara adalah Dra, singkatan dari Doktoranda. Idn slot

Sejarah dan Asal Usul Gelar Drs

Gelar Drs diperkenalkan di Indonesia saat sistem pendidikan tinggi masih banyak mengadopsi struktur akademik dari Belanda. Hingga awal tahun 1990-an, gelar-gelar seperti Drs dan Dra lazim digunakan di berbagai universitas ternama seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Pertanian Bogor.

Pada masa itu, penyebutan gelar seperti Drs dianggap sebagai tanda kehormatan dan pengakuan atas kompetensi akademik seseorang. Namun, dengan perubahan sistem pendidikan di Indonesia, terutama setelah diberlakukannya sistem Strata (S1, S2, S3), penggunaan gelar Drs mulai ditinggalkan.

Sejak diberlakukannya UU No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan peraturan pelaksanaannya, sistem pemberian gelar diubah agar selaras dengan standar internasional. Gelar-gelar seperti Drs dan Dra secara resmi digantikan dengan gelar S.Sos, S.E., atau S.Psi., tergantung bidang studi masing-masing.

Siapa yang Masih Menggunakan Gelar Drs?

Saat ini, gelar Drs masih dapat ditemukan pada mereka yang lulus sebelum diberlakukannya sistem gelar baru. Banyak pejabat pemerintahan, dosen senior, hingga pensiunan PNS masih menyandang gelar Drs karena diperoleh secara sah sesuai dengan sistem pendidikan pada zamannya.

Tidak sedikit pula yang tetap mencantumkan gelar ini dalam dokumen resmi karena memiliki nilai historis dan menunjukkan pengalaman akademik yang panjang. Dalam konteks hukum dan administrasi, gelar Drs tetap sah dan diakui sepanjang tidak disalahgunakan.

Meski begitu, perguruan tinggi di Indonesia saat ini tidak lagi mengeluarkan gelar Drs kepada lulusan baru. Semua lulusan S1 sudah langsung mendapatkan gelar yang diawali huruf “S” seperti S.H., S.E., S.Sos., S.Pd., dan lainnya sesuai bidang studinya.

Perbedaan Drs dan Dr

Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah menyamakan Drs dengan Dr, padahal keduanya sangat berbeda. Gelar Dr atau Doktor diberikan kepada seseorang yang telah menempuh pendidikan S3 (strata tiga) dan menyelesaikan disertasi ilmiah yang orisinal.

Sementara itu, Drs adalah gelar lulusan S1 dari sistem lama. Jadi meskipun keduanya memiliki awalan “Dr”, mereka menunjukkan jenjang pendidikan yang sangat berbeda. Gelar Dr menunjukkan tingkat akademik tertinggi, sedangkan Drs menunjukkan tingkat sarjana.

Oleh karena itu, penting untuk tidak keliru dalam menilai kualifikasi seseorang hanya dari singkatan gelar yang digunakan.

Kenapa Gelar Drs Sudah Tidak Dipakai Lagi?

Pergantian sistem gelar dari Drs ke gelar seperti S.Sos atau S.E. dilakukan agar sistem pendidikan tinggi Indonesia setara dan kompatibel dengan sistem pendidikan global, terutama dalam hal penyetaraan ijazah dan mobilitas akademik.

Dengan standar baru ini, lulusan dari Indonesia lebih mudah dikenali oleh institusi pendidikan internasional, dan proses akreditasi juga menjadi lebih konsisten. Inilah salah satu alasan mengapa gelar Drs kini tidak lagi diberikan kepada lulusan baru, meskipun masih diakui secara resmi.

Namun begitu, gelar Drs tetap menjadi bagian dari sejarah pendidikan Indonesia yang patut dihargai, mengingat banyak tokoh nasional yang memiliki gelar tersebut.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Drs gelar apa dalam pendidikan?
Drs adalah gelar sarjana strata satu (S1) lama dalam bidang ilmu sosial atau humaniora yang berasal dari sistem pendidikan Belanda.

2. Apakah Drs sama dengan Dr?
Tidak. Drs adalah gelar S1 lama, sedangkan Dr adalah gelar akademik untuk lulusan program doktoral (S3).

3. Apakah gelar Drs masih berlaku?
Ya, gelar Drs masih sah dan diakui jika diperoleh dari sistem pendidikan resmi sebelum perubahan sistem gelar.

4. Apakah sekarang masih ada yang mendapat gelar Drs?
Tidak. Saat ini semua lulusan S1 mendapatkan gelar yang sesuai bidang studi seperti S.Sos., S.E., atau S.Psi.

5. Kenapa ada yang masih pakai gelar Drs?
Karena mereka lulus sebelum sistem gelar baru diberlakukan, dan gelar tersebut masih sah serta diakui.

Kesimpulan

Gelar Drs adalah bagian penting dari sejarah pendidikan tinggi Indonesia. Meski kini sudah tidak digunakan oleh lulusan baru, gelar ini tetap memiliki makna akademik yang sah dan dihormati. Jadi, ketika Anda melihat seseorang menggunakan gelar Drs, ketahuilah bahwa mereka adalah lulusan sarjana dari era sistem pendidikan terdahulu.

Sekarang, Anda sudah tidak perlu bingung lagi jika ada yang bertanya, “Drs gelar apa?” atau “Drs itu gelar apa?” Karena jawabannya sudah jelas: gelar sarjana S1 dalam sistem lama, yang dahulu sangat prestisius dan tetap diakui hingga kini.

Categorized in:

Blog,

Last Update: June 22, 2025